Indikator itu ibarat “alat bantu ngintip” pergerakan pasar. Nggak wajib, tapi kalau dipakai dengan bijak, bisa bantu kamu ambil keputusan lebih akurat. Nah, ini dia daftar indikator yang populer:
1. 📉 Moving Average (MA, EMA, SMA)
Fungsi: Melihat arah tren pasar secara halus.
-
SMA (Simple MA): Rata-rata harga dalam periode tertentu.
-
EMA (Exponential MA): Lebih sensitif, cocok buat deteksi tren lebih cepat.
Contoh: EMA 50 dan EMA 200 sering dipakai buat strategi Golden Cross & Death Cross.
2. 📈 Relative Strength Index (RSI)
Fungsi: Menunjukkan apakah pasar overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual).
-
RSI di atas 70 = overbought (harga mungkin turun)
-
RSI di bawah 30 = oversold (harga mungkin naik)
Cocok buat: Strategi reversal
3. 🌀 MACD (Moving Average Convergence Divergence)
Fungsi: Mengukur kekuatan dan arah tren.
-
Ada dua garis (MACD Line & Signal Line)
-
Kalau saling silang = sinyal beli atau jual
-
Plus histogram buat lihat momentum
4. 🔻 Bollinger Bands
Fungsi: Menunjukkan volatilitas pasar.
-
Terdiri dari 3 garis: garis tengah (MA), dan dua pita atas & bawah
-
Kalau harga keluar dari pita = sinyal breakout atau pembalikan
5. 📦 Volume
Fungsi: Mengukur banyaknya transaksi (aktivitas pasar).
-
Volume naik = ada minat kuat
-
Cocok dipakai bareng dengan breakout strategy
6. 🧭 Stochastic Oscillator
Fungsi: Mirip RSI, tapi lebih sensitif.
-
Dipakai buat cari sinyal overbought dan oversold
-
Bagus buat scalping dan swing trading
7. 🧱 Support & Resistance (Manual atau Otomatis)
Fungsi: Bantu lihat level penting tempat harga sering mantul.
-
Bukan indikator “resmi”, tapi banyak dipakai karena efektif
-
Bisa dikombinasikan dengan semua indikator lainnya
8. 📐 Fibonacci Retracement
Fungsi: Cari area potensi pantulan harga.
-
Angka-angka seperti 38.2%, 50%, dan 61.8% sering jadi area entry/exit
-
Cocok buat trader teknikal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar